SURAT-SURAT CINTA
Isbedy Stiawan ZS
jangan tikam aku jika lukanya tak sampai di tubuhmu. sudah
berabad-abad kutahan perihku pada waktu yang tak pernah lagi beri
canda. lantaran cinta aku selalu tersenyum setiap punggungku
kau tujah. dan darahnya akan selalu kukenang sebagai
persahabatan kita.
inilah isbedy yang tak pernah menulis surat-surat dendam.
karena cinta-Nya, apa yang bernama luka hanyalah peristiwa. lalu
pada setiap lembar buku yang tertulis
hanyalah cinta. hanyalah cinta!
jangan tikam aku jika darahnya tak sampai ke anyirmu. sudah
sering kudendangkan perdamaian hingga kau pulas dengan senyum
demi senyum; inilah yang kusuratkan setiap waktu. meski aku tak
mengerti pembantaian masih saja berlangsung. di setiap nurani…
inilah isbedy! tak pernah sangar meski wajah telah berdarah
sebab senyum lelaki pertama yang terbunuh itu telah sempurna
mengecat sudut-sudut nurani. ya inilah isbedy
yang tak henti mengirim surat-surat cinta padamu…
Juli 1996