Read Only Memory (ROM)

Data dapat disimpan secara permanen di dalam read only memory. ROM merupakan memori nonvolatile, program dan data di dalamnaya tidak berubah walaupun terdapat kesalahan operasional maupun ketika catu daya hilang Perangkat lunak yang disimpan secara permanen di daam ROM disebut dengan firmware.
Divais ROM melibatkan organisasi byte-wide, juga memiliki kesamaan dalam standar pengemasan dan pinout dengan SRAM byte-wide. Tipe ROM dikelompokkan menjadi:

  1. Nonprogrammable read-only memory (ROM)
  2. Programmable, nonerasble, read-only memory (PROM)
  3. Programmable, ultraviolet erasble, read-only memorry (UV EPROM)
  4. Programmable, electrically erasble, read-only memory (EEPROM)
ROM tidak dapat diprogram oleh pemakai, tetapi pabrik semikonduktor melakukan “wire in” isi yang ditentukan oleh user. PROM memungkinkan user memprogram sesuai dengan keinginan setelah membeli PROM. Memori nerasable hanya dapat diprogram oleh pemakai hanya satu kali, tetapi memori erasable dapat dihapus dan diprogram kembali bila diperlukan. UV PROM dan EEPROM berbeda dalam cara penghapusannya.

1.   ROM
Antarmuka eksternal dan read cycle timing ROM sama dengan RAM byte-wide. ROM tersedia dalam kemasan 24-pin atau 28-pin (tergantung pada jalur alamat yang diperlukan dan kapasitasnya). Biasanya kapasitas yang lebih tinggi mempertahankan kompatibilitas pinout dengan kapasitas yang lebih rendah.
Karena lebih sederhana, ROM memiliki kepadatan bit yang lebih tinggi dibandingkan dengan memori yang lain. Akibatnya, biaya per bit-nya lebih rendah bila dibandingkan dengan RAM dan EPROM.

2.   PROM
PROM bersifat dapat diprogram tetapi tidak dapat dihapus. PROM terdiri dari barisan sel yang saling terhubung dengan fusible lingk(sekering). Sekering dapat “diputus” atau “dihubung singkat” untuk menyimpan data.
PROM penggunaan utamanya untuk meyimpan microcode dalam perancangan menggunakan microprogram. Biasanya aplikasi seperti ini membutuhkan kecepatan tinggi, oleh sebab itu PROM dibuat menggunakan teknologi bipolar. Akibatnya konsumsi dayanya lebh tinggi dan kapasitasnya lebih rendah bila dibandingkan dengan ROM yang berbasis pada teknologi MOS.
Antarmuka eksternal dan perwakilan PROM sama dengan ROM. Kerugian PROM adalah tidak dapat deprogram kembali.

3.  UV PROM
Pada ROM dan PROM, mekanisme penyimpanan berbasis pada perubahan rangkaian permanent. Tetapi EPROM memiliki mekanisme yang berbeda, informasi disimpan dengan cara trapping charge pada barisan sel. Sel dibentuk dengan floating gate.
Informsi yang disimpan di dalam sel dapat dihapus dengan mengosongkan (discharging) floating gate. Oleh sebab itu, EPROM dapat dihapus dan selanjutnya deprogram kembali beberapa kali sampai jumlah yang tidak terbatas.

UV PROM terhapus bila disinari dengan sinar ultraviolet (UV). Untuk keperluan ini bagian atas kemasnnya dilengkapi dengan jendela quartz yang transparan terhadap sinar UV yang memungkinkan seluruh barisan sel dapat disinari.

4.   Antarmuka Eksternal dan Timing
UV PROM dibandingkan dengan SRAM byte-wide terdapat beberapa perbedaan:
a)      Tidak memiliki jalur write enable (WE)
b)      Terdapat jalur Vpp untuk keperluan pemrograman
c)      Jalur CE sama dengan SRAM

Secara umum pabrik menjaga kompatibilitas pin antara UV EPROM dan ROM. Hal ini memungkinkan untuk soket UV PROM dapat diganti dengan ROM pada saat produksi.