AKU bicara perihal Cinta ?
Apabila  cinta memberi isyarat kepadamu, ikutilah dia,
Walau jalannya sukar  dan curam.
Dan pabila sayapnva memelukmu menyerahlah kepadanya.
Walau  pedang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan  kalau dia bicara padamu percayalah padanya.
Walau suaranya bisa  membuyarkan mimpi-mimpimu bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Karena  sebagaimana cinta memahkotai engkau, demikian pula dia
kan  menyalibmu.
Sebagaimana dia ada untuk pertumbuhanmu, demikian  pula dia ada untuk pemanakasanmu.
Sebagaimana dia mendaki  kepuncakmu dan membelai mesra ranting-rantingmu nan paling lembut yang  bergetar dalam cahaya matahari.
Demikian pula dia akan menghunjam ke  akarmu dan mengguncang-guncangnya di dalam cengkeraman mereka kepada  kami.
Laksana ikatan-ikatan dia menghimpun engkau pada dirinya  sendiri.
Dia menebah engkau hingga engkau telanjang.
Dia  mengetam engkau demi membebaskan engkau dari kulit arimu.
Dia  menggosok-gosokkan engkau sampai putih bersih.
Dia merembas engkau  hingga kau menjadi liar;
Dan kemudian dia mengangkat engkau ke api  sucinya.
Sehingga engkau bisa menjadi roti suci untuk pesta kudus  Tuhan.
Semua ini akan ditunaikan padamu oleh Sang Cinta, supaya  bisa kaupahami rahasia hatimu, dan di dalam pemahaman dia menjadi  sekeping hati Kehidupan.
Namun pabila dalam ketakutanmu kau hanya  akan mencari kedamaian dan kenikmatan cinta.Maka lebih baiklah bagimu  kalau kaututupi ketelanjanganmu dan menyingkir dari lantai-penebah  cinta.
Memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa, tapi  tak seluruh gelak tawamu, dan menangis, tapi tak sehabis semua  airmatamu.
Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri  dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada  memiliki, pun tiada ingin dimiliki; Karena cinta telah cukup bagi  cinta.
Pabila kau mencintai kau takkan berkata, “Tuhan ada di  dalam hatiku,” tapi sebaliknya, “Aku berada di dalam hati Tuhan”.
Dan  jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta, sebab cinta, pabila  dia menilaimu memang pantas, mengarahkan jalanmu.
Cinta tak  menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya. Namun pabila kau  mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan, biarlah ini menjadi  aneka keinginanmu: Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali, yang  menyanyikan melodinya bagai sang malam.
Mengenali penderitaan  dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu  sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga  di kala fajar dengan hati seringan awan dan mensyukuri hari haru penuh  cahaya kasih;
Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan  cinta yang meluap-luap;Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa  syukur;
Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu  dan sebuah gita puji pada bibirmu.